Persyaratan Tumbuh
Menurut
Effendi (1985) tanaman jagung mempunyai kemampuan beradaptasi lebih luas dibandingkan
tanaman serelia lainnya. Meskipun demikian, jagung akan tumbuh lebih baik pada
tanah-tanah subur, berdrainase baik, suhu hangat dan curah hujan merata
sepanjang tahun dengan curah hujan bulanan sekitar 100-125 mm. Kisaran pH yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan jagung adalah 5,5 – 8,0 dengan pH optimum 6,0 –
7,0. Suhu rata-rata yang dibutuhkan tanaman jagung adalah sekitar 21 – 32° C.
Suhu
Suhu
panas dan lembab amat baik bagi pertumbuhan tanaman jagung pada periode fase
vegetatif sampai fase reproduktif, terutama pada saat mengakhiri pembuahan.
Suhu yang terlalu panas dan kelembaban udara rendah berpengaruh kurang baik
terhadap pertumbuhan dan produksi jagung karena menyebabkan rusaknya daun dan
terganggunya persarian bunga.
Temperatur
yang dikehendaki tanaman jagung antara 21° C hingga 30° C. Akan tetapi
temperatur optimum antara 23° C sampai 27° C. Hal ini tidak menjadi masalah
yang berarti bagi areal pertanaman jagung di Indonesia. Di Jawa Timur yang
terkenal banyak diusahakan tanaman jagung mempunyai suhu antara 25-27° C.
Proses perkecambahan benih memerlukan temperatur yang cocok, kehidupan embrio
dan pertumbuhanannya menjadi kecambah akan optimal pada suhu kira-kira 30° C
dengan kapasitas air tanah antara 25-60%. Keadaan suhu rendah dan tanah basah
sering menyebabkan benih jagung membusuk.
Ketinggian Tempat
Jagung
dapat ditanam di Indonesia mulai dari dataran rendah sampai di daerah
pegunungan yang memiliki ketinggian antara 1.000-1.800 m dpl. Jagung yang
ditanam di daerah dataran rendah yaitu pada ketinggian di bawah 800 m dpl dapat
berproduksi dengan baik, dan pada ketinggian di atas 800 m dpl pun jagung masih
bisa memberikan hasil yang baik pula.
Keadaan Tanah
Kedaan
tanah yang kaya hara dan humus sangat cocok untuk tanaman jagung. Dis`mping itu
tanaman jagung juga toleran terhadap berbagai jenis tanah. Namun tanaman jagung
akan tumbuh lebih baik pada tanah yang bertekstur lempung (lempung berdebu atau
berpasir) dengan struktur tanah remah, aerasi dan drainasenya baik serta cukup
air. Tanaman jagung toleran terhadap kemasaman tanah pada kisaran pH 5,5-7.
Tingkat kemasaman tanah yang paling baik untuk tanaman jagung pada pH 6,8.
Intensitas Penyinaran
Sinar
matahari merupakan sumber energi dan sangat membantu dalam proses asimilasi
daun. Pada proses asimilasi tersebut sinar matahari berperan langsung pada
pemasakan makanan yang kemudian diedarkan ke seluruh bagian tubuh tanaman. Di
daerah tropis faktor penyinaran tidak menjadi masalah yang berarti. Intensitas
penyinaran matahari cukup berarti bagi kehidupan tanaman dan sinar matahari
berperan dalam pembentukan batang.
Curah Hujan
Air
sangat diperlukan untuk hidup semua makhluk, termasuk tanaman. Air dapat
menyediakan atau menyiapkan zat hara dari dalam tanah ke daerah perakaran
tanaman, sehingga memudahkan proses penyerapan hara oleh akar-akar tanaman.
Pada daerah yang curah hujannya merata dengan batas musim kemarau yang kurang
tegas, seperti daerah di Jawa Barat, maka kebutuhan air cukup terpenuhi
sehingga jagung dapat tumbuh dengan baik. Berdasarkan hasil penelitian pada
temperatur 23° C, jumlah air yang diuapkan tiap tanaman satu tanaman per hari
mencapai 1,8 liter. Makin tinggi temperatur, maka air yang diuapkan juga
semakin banyak.
Kemiringan Tempat
Kemiringan
tanah ada hubungannya dengan gerakan air pada permukaan tanah. Hal ini menjadi
salah satu syarat kehidupan tanaman, termasuk tanaman jagung. Tanah dengan
kemiringan kurang dari 8% dapat dilakukan penanaman jagung. Pada tingkat
kemiringan tersebut sangat kecil kemungkinan terjadinya erosi tanah.
Jagung
umumnya kurang toleran terhadap kemasaman tanah. Ketersediaan hara utama,
seperti P sangat rendah di lahan kering masam. Untuk dapat ditanami jagung
dengan hasil yang memadai, tanah Podsolik Merah Kuning memerlukan pengeloaan
yang baik dan pemupukan atau penambahan unsur hara yang cukup tinggi (Subandi
et al., 1998).
Artikel Terkait