LATAR
BELAKANG
Mengembangkan
kecerdasan anak sejak usia dini adalah judul
makalah yang telah saya buat. Saya tertarik untuk mengevaluasi hal ini karena
kecerdasan anak sangatlah penting untuk dioptimalkan sejak usia dini. Alangkah
baiknya jika setiap anak yang dilahirkan didunia ini memiliki kecerdasan yang
optimal. Banyak orang tua yang tidak menyadari tentang peran orang tua dalam
perkembangan kecerdasan anaknya. Saya berharap setelah membaca makalah yang
saya buat ini para orang tua bisa mengeri bagaimana pengembangan kecerdasan
anak sangatlah penting dilakukan sejak usia dini. Dan para orang tua bisa tahu
apa yang harus dilakukannya untuk membantu perkembangan kecerdasan anaknya.
MENGEMBANGKAN KECERDASAN ANAK USIA DINI
Agar kita dapat mengoptimalkan perkembangan kecerdasan anak
usia dini, peran orang tua pada dasarnya sangatlah penting karena anak-anak
sebagai generasi unggul tidak akan tumbuh dengan sendirinya. Mereka memerlukan
lingkungan yang baik yangs engaja diciptakan orang tuanya untuk mengoptimalkan
perkembangan kecerdasan anak itu sendiri, yang memungkinakan potensi mereka
dapat tumbuh dengan optimal seperti yang diharapkan oleh orang tua dan
pendidikannya. Orang tua mememgang peran yang sangat penting untuk menciptakan
lingkungan tersebut dengan baik, guna memotivasi anak agar lebih siap dalam
menghadapi berbegai tantangan di era globalisasi ini. Semua ini dapat dimulai
sejak berusia bayi. Orang tua harus menciptkan suasana yang penuh kasih sayang
dimanapun mereka berada, orang tua juga harus menerima anak apa adanya dengan
kata lain orang tua tidak diperbolehkan memaksakan kehendaknya kepada anak,
orang tua juga harus bisa menghargai potensi anak dan memberi
ransangan-ransangan yang kaya untuk segala aspek perkembangan anak, baik secara
kognitif, afektif maupun psikomotorik, semua ini merupakan jawaban nyata bagi
tumbuhnya generasi yang unggul dimasa yang akan datang.
Memahami keberhasilan anak dalam suatu pendidikan sering
sekali dikaitkan dengan kemampuan para orang tua dalam hal memehami anak
sebagai individu yang unik, dimana setiap anak dilihat sebagai individu yang
memiliki potensi-potensi lebih yang berbeda satu sama lain, namun saling
melengkapi dan menghargai. Selain memahami bahwa anak merupakan individu yang
unik, ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan upaya
memahami anak, yaitu bahwa anak bukan orang dewasa yang ukuran mini. Mereka
juga memiliki dunia sendiri yang khas dan harus dilihat dengan kacamata
anak-anak. Untuk itu dalam menghadapi mereka dibutuhkan adanya kesabaran,
pengertian serta toleransi yang mendalam. Dunia bermain anaka dalah dunia yang
penuh semangat apabila terkait dengan penuh suasana yang menyenangkan. Selain
tumbuh secara fisik anak juga berkembang secara psikologis. Ada fase-fase
perkembangan dalam berbagai perilaku sesuai dengan ciri-ciri masing-masing fase
perkembangan tersebut.
Semua manusia memiliki sifat bawaan dari lahir bawaan dari
lahir yaitu sifat meniru. Tidak adsa satupun manusia didunia ini yang tidak
memiliki sifate tersebut. Begitu juga anak, mereka juga memiliki sifat meniru
bahkan pada usia itulah mereka senang sekali meniru, karena salah satu proses
pembentukan tingkah laku mereka adalah diperoleh dengan meniru. Orang tua dan
guru dituntut untuk bisa memberikan contoh-conroh keteladanan yang nyata akan
hal-hal yang baik, termasuk perilaku bersemangat dalam mempelajari hal-hal
baru.
Pada dasarnya keratif anak-anak adalah kreatif yang
imajinatif mereka memiliki ciri-ciri yang oleh para ahli sering digolongkan
sebagai ciri-ciri individu yang kreatif. Misalnya rasa ingin tahu yang besar,
senang bertanya, berimajinasi tinggi dan sebagainya. Namun begitu ketika masuk
sekolah, kreatifitas anak pun semakin menurun. Hal ini sisebabkan karena
pejalaran di SD terlalu menekan sehingga pada cara berfikir konvergen,
sementara cara berfikir divergen kurang dirangsang. Orang tua dan guru perlu
memahami kreatifitas yang ada pada diri setiap anak dengan bersikap luwes dan
kreatif pula, hendaknya guru tidak selalu memaksakan kehendaknya terhadap
anak-anak didiknya, namun secara rendah hati guru bisa menerima gagasan-gagasan
anak yang mungkin tampak aneh dan tidak lazim. Anak-anak yang dihargai
cenderung terhindar dari berbagai masalah psikis serta akan tumbuh dan
berkembang lebih optimal. Untuk mengembangkan kecerdasan dan kreativitas anak,
kita harus menyadari akan pentingnya orang tua bagi perkembangan kecerdasan dan
kreativitas anak, maka sangat dianjurkan kepada setiap orang tua untuk
meluangkan waktu secara teratur bagi putra putrinya untuk mengembangkan
kemampuan berbahasa misalnya, biasakan orang tua agar rajin menjalin percakapan
dengan anaknya. Ajaklah anak untuk berdialog dan berilah kesempatan kepada anak
untuk mengemukakan pendapatnya, sedangkan untuk mengembangkan kemampuan dasar
matematika anak dapat diperkenalkan konsep matematika secara sederhana,
misalnya menghitung jumlah tangga. Sementara untuk memuaskan kebutuhan
ilmiahnya, anak bisa diajak menjelajahi dunianya dengan cara melakukan
eksperimen, misalnya dengan mengamati hal yang mudah yaitu dengan mengamati
tumbuhan kecambah, proses telur yang menetas dan sebagainya. Jadi ketika kita
ingin mengembangkan kecerdasan anak, kita harus bisa mengaitkan semua kegiatan
diatas sebagai suatu aktivitas yang menyenangkan dan selalu ditunggu oleh anak.
Ini adalah hal-hal yang merangsang pengembangan kecerdasan anak.
Banyak dijumpai anak-anak yang memiliki kecerdasan dan
kreativitas yang luar biasa mereka adalah anak-anak yang memiliki hubungan
emosional yang dekat dengan orang tuanya. Kita dapat mengambil contoh orang tua
dari “John Irvirg”. Orang tua dari John Irvirg selalau menghabiskan waktu
mereka berjam-jam bermain dan terlibat secara intelektual bersama John Irvirg
setiap hari, sehingga pada akhirnya ia menjadi seorang penulis ternama. Begitu
pula orang tua dari “Steven Spielberg”, mereka tak jemu-jemu berdialog dan
melayani berbagai macam pertanyaan serta rasa ingin tahu dari Steven, sehingga
pada akhirnya ia menjadi sutradara film terkenal bukan hanya di negaranya tapi
terkenal hampir diseluruh dunia. Tidak terkecuali orang tua dari “Thomas Alva
Edison” yang memegang peranan yang sangat penting bagi perkembangannya sehingga
ia menjadi seorang penemu ulung.
Rumah yang menunjang kreativitas adalah rumah dimana anak
dan orang dewasa yang berada didalamnya terlibat langsung dalam kebiasaaan
kreatif. Misalnya saja ketivitas mendongeng atau membacakan cerita sangat
bersemangat untuk merangsang kecerdasan maupun kreativitas anak. Melalui
dongeng anak juga diajak berkomunikasi serta mencoba untuk melontarkan suatu
gagasan terhadap pemecahan suatu masalah. Sedangkan melalui dialog batin sianak
dengan dongeng-dongen yang didengarnya itu, tanpa sadar mereka telah menyerap
beberapa sifat positif seperti sifat keberanian, sifat kejujuran, sifat
kehormatan diri, sifat memiliki cita-cita, sifat menyayangi binatang, sifat
membedakan hal-hal yang baik dan hal yang buruk, dan masih banyak lagi sifat
positif yang diserap oleh anak.
Dalam mengembangakan kecerdasan emosional anak ada beberapa
ahli mengatakan bahwa generasi sekarang cxenderung banyak mengalami kesulitan
emosional, seperti mudah merasa kesepian dan pemurung, mudah cemas, mudah
khawatir, mudah bertindak agresif, kurang menghargai sopan santun dan lain
sebagainya.
Kecerdasan atau angka IQ yang tinggi bukanlah satu-satunya
jaminan sukses anak dimasa depannya. Ada faktor lain yang cukup populer yaitu
kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional ini dapat dilatih pada anak-anak
sejak usia dini. Salah satu aspeknya adalah kecerdasan sosial, dimana anak
memiliki kemampuan untuk mengerti dan memahami orang lain serta bertindak
secara bijaksana dalam hubungan antar manusia. Suasana damai dan penuh kasih
sayang dalam keluarga, sikap saling menghargai, disiplin dan penuh semangat
tidak mudah putus asa. Semua ini memungkinkan anak untuk mengembangkan kemampuan
yang berhubungan dengan kecerdasan emosionalnya.
KESIMPULAN
Dalam upaya mengembangkan kecerdasan anak, peranan orang tua
sangatlah penting untuk menunjang pengembangan kecerdasan tersebut. Maka dari
itu para orang tua hendaknya menciptakan lingkungan yang baik guna memotivasi
anak agar siap menghadapi tantangan dalam hidupnya. Semua itu harus dimulai
dari anak masih bayi. Orang tua tidak diperbolehkan memaksakan kehendaknya
kepada anak, karena pada usia dini memiliki sifat kreatif yang imajinatif. Terkadang
anak pada usia dini juga mempunyai gagasan-gagasan yang aneh dan tidak lazim.
Para orang tua harus mau menerima anaknya dengan apa adanya. Banyak dijumpai
anak-anak yang memiliki kecerdasan dan kreatifitas yang luar biasa, karena
mereka memiliki hubungan emosional yang dekat dengan orang tuanya. Misalnya
saja orang tua dari John Irving, Streven Spielberg, dan Thomas Alva Edison yang
memberikan seluruh waktunya kepada anaknya, sehingga anaknya bisa tumbuh dan
berkembang menjadi orang yang hebat.
SARAN
Banyak orang tua yang tidak mengerti pentingnya peran orang
tua terhadap anaknya dalam perkembangan kecerdasan anaknya. Maka dari itu kita
sebagai guru hendaknya memberikan pemahaman kepada para orang tua agar lebih
memperhatikan putra-putrinya, agar perkembangan kecerdasan anak bisa baik sejak
usia dini.
RANGKUMAN MATERI
Organisasi sekolah bertujuan
mencerdaskan kehidupan bangsa dengan cara memberikan pendidikan pada siswa.
§
Organisasi yang ada di sekolah
diantaranya :
-
OSIS (Organisasi Intra Sekolah)
-
UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)
-
PKS (Patroli Keamanan Sekolah)
-
Gerakan Pramuka
-
PMR (Palang Merah Remaja)
-
BP (Bimbingan Penyuluhan)
-
Perpustakaan Sekolah
-
Koperasi Sekolah
§
Masing-masing organisasi sekolah
mempunyai kepengurusan yang terdiri dari :
-
Ketua
-
Wakil Ketua
-
Sekretaris
-
Bendahara
-
Seksi-seksi atau Pembantu Umum
§
Ciri-ciri sebuah organisasi sekolah
meliputi :
-
Mempunyai tujuan yang jelas
-
Mempunyai anggota
-
Mempunyai pemimpin
-
Mempunyai kegiatan yang pasti
FORMAT PENILAIAN
Hari /
Tanggal
: Senin / 20 Agustus 2011
Mata
Pelajaran
: IPS
KD
Nomor
: 2.2
Topik / Tema / MP
: Memahami Pentingnya Koperasi
No
|
Nama Siswa
|
Aspek yang dinilai dan skor
|
Jumlah Skor
|
||
Ketekunan
|
Kerjasama
|
Kebenaran Konsep
|
|||
30
|
35
|
35
|
100
|
||
1.
2.
36.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
|
Ayu Pertiwi
Anawati
Andi
Anita P.
Dian Rahayu
Doni Kusuma
Hedra T.
Heru P.
Johan
Jainuri
Septiani
Rahayu
|
Artikel Terkait